Mad Farqi Pengertian, Cara Baca, dan Contohnya

Mad Farqi

Ilmu tajwid memiliki banyak cabang hukum bacaan yang membuat lantunan Al-Qur’an terdengar indah sekaligus benar sesuai aturan. Salah satu hukum tajwid yang cukup jarang dibahas tetapi memiliki peranan penting untuk dipelajari adalah Mad Farqi. Pemahaman mendalam terhadap Mad Farqi membantu setiap pembaca Al-Qur’an agar tidak keliru dalam melafalkan ayat, terutama pada bagian yang memiliki tanda khusus yang berpengaruh pada makna. Dengan penguasaan bacaan ini, lantunan Al-Qur’an terdengar lebih jelas, terjaga keindahannya, sekaligus menyampaikan makna yang utuh dan penuh hikmah.

Pengertian Mad Farqi

Secara bahasa, kata farqi berasal dari kata farq yang berarti pemisah atau pembeda. Dalam ilmu tajwid, Mad Farqi di artikan sebagai bacaan mad yang berfungsi membedakan makna kata antara bentuk pertanyaan dan bentuk pernyataan. Mad ini muncul ketika huruf hamzah istifham (أ) bertemu dengan huruf lain dalam rangkaian kalimat, kemudian di ikuti huruf sukun yang berasal dari tasydid.

Dengan kata lain, Mad Farqi berperan penting sebagai penanda makna dalam ayat Al-Qur’an. Bacaan ini tidak hanya menambah keindahan suara, tetapi juga menjaga agar makna tetap jelas. Tanpa adanya pemanjangan bacaan pada posisi yang tepat, arti ayat bisa mengalami kerancuan dan berpotensi menimbulkan pemahaman yang salah. Karena itu, Mad Farqi bukan sekadar aturan panjang bacaan, melainkan bagian dari mekanisme penjaga kemurnian pesan Al-Qur’an.

Panjang bacaan Mad Farqi adalah enam harakat dan harus dibaca penuh dengan kejelasan. Pemanjangan ini membuat pendengar langsung dapat membedakan apakah sebuah kalimat sedang menyampaikan pertanyaan atau justru pernyataan. Fungsi ini menunjukkan bahwa ilmu tajwid tidak hanya berkaitan dengan suara, tetapi juga erat hubungannya dengan makna dan pemahaman isi Al-Qur’an. Dengan penguasaan hukum-hukum tajwid, bacaan menjadi indah, makna tetap terjaga, dan pesan ilahi tersampaikan secara utuh.

Cara Membaca Mad Farqi

Membaca Mad Farqi membutuhkan ketelitian karena posisinya biasanya muncul pada kalimat yang di awali hamzah istifham. Hamzah ini berfungsi sebagai penanda pertanyaan, lalu bertemu dengan huruf-huruf tertentu yang sudah berharakat sukun. Akibat pertemuan tersebut, timbullah mad yang wajib dibaca panjang hingga enam harakat.

Cara membacanya dapat dirinci sebagai berikut:

  1. Perhatikan ayat yang di awali dengan hamzah istifham.
  2. Perhatikan huruf setelahnya, biasanya huruf tersebut bertasydid.
  3. Panjangkan bacaan hingga enam harakat penuh, tidak boleh kurang.
  4. Jaga kejelasan suara agar pembeda makna tetap terasa.

Latihan membaca bacaan ini sebaiknya dilakukan secara konsisten. Jika hanya sekadar membaca tanpa memperhatikan panjang pendeknya, makna ayat bisa berubah. Maka dari itu, penting untuk melatih pengucapan dengan guru atau melalui platform pembelajaran seperti Khoirunnas, yang menyediakan kelas ngaji dengan bimbingan guru bersanad.

Contoh Bacaan Mad Farqi dalam Al-Qur’an

Contoh paling dikenal dari Mad Farqi terdapat dalam Surat Al-An’am Ayat 143  dan Surah Yunus ayat 59. Dalam kedua ayat tersebut, muncul bentuk pertanyaan yang di tandai dengan hamzah istifham di awal, kemudian bertemu dengan huruf yang bertasydid.

Contohnya pada Surat Al-An’am Ayat 143 :

قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ

Latin: Qul aaaaadzakaraini harrama amil untsayaiiin

Pada bacaan “ءٰۤالذَّكَرَيْنِ”, terlihat jelas adanya Mad Farqi. Cara bacanya huruf hamzah berharakat fathah tegak dibaca panjang 3-6 harakat dan di tasydidkan ke huruf dzal.

Begitu juga pada Surah Yunus ayat 59, kalimat ءٰۤاللّٰهُ اَذِنَ لَكُمْ menjadi contoh lainnya. Di sini, hamzah istifham bertemu dengan lafzhul jalalah (Allah) yang memiliki tasydid pada huruf lam. Hasilnya, bacaan harus dipanjangkan enam harakat.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan betapa pentingnya Mad Farqi. Tanpa pemanjangan enam harakat, perbedaan antara kalimat pertanyaan dan pernyataan bisa hilang, sehingga makna ayat tidak tersampaikan dengan benar.

Relevansi Belajar Tajwid dengan Platform Khoirunnas

Mempelajari ilmu tajwid, termasuk Mad Farqi, tidak cukup hanya dengan membaca teori. Praktik langsung bersama guru tetap menjadi cara terbaik agar bacaan benar-benar sesuai kaidah. Di era digital saat ini, kehadiran platform pembelajaran Al-Qur’an online memudahkan siapa saja untuk memperdalam tajwid. Salah satu pilihan tepat adalah Khoirunnas, platform ngaji yang menghadirkan guru berpengalaman dan bersanad.

Melalui Khoirunnas, setiap pelajar dapat mempelajari bacaan tajwid secara sistematis, termasuk penguasaan Mad Farqi, dengan metode yang interaktif. Proses belajar berlangsung lebih fleksibel karena bisa dilakukan dari rumah, namun tetap menghadirkan suasana kelas yang mendalam. Setiap bacaan mendapat koreksi langsung dari guru, sehingga kesalahan dapat diminimalisir dan kualitas bacaan terus meningkat.

Platform ini juga tidak hanya menekankan aspek teknis bacaan, tetapi sekaligus membangun pemahaman makna ayat secara lebih utuh. Tujuan tersebut sejalan dengan inti mempelajari Mad Farqi, yaitu menjaga perbedaan makna agar tidak terjadi kekeliruan. Dengan menghubungkan pembelajaran tajwid melalui layanan digital seperti Khoirunnas, bacaan Al-Qur’an dapat terjaga kebenarannya sekaligus menghadirkan keindahan yang bernilai ibadah.

Kesimpulan

Mad Farqi merupakan salah satu cabang penting dalam ilmu tajwid yang berfungsi membedakan makna kalimat dalam Al-Qur’an, khususnya antara pertanyaan dan pernyataan. Bacaan ini wajib dipanjangkan enam harakat untuk menjaga kejelasan makna. Contohnya dapat di temukan pada Surah Yunus ayat 51 dan 59, yang menegaskan betapa pentingnya ketelitian dalam membaca Al-Qur’an.

Belajar Mad Farqi secara konsisten akan memperindah bacaan sekaligus menjaga makna agar tetap sesuai dengan pesan Al-Qur’an. Penguasaan bacaan ini memperkuat kekhusyukan, meningkatkan pemahaman, dan menjaga kelestarian ilmu tajwid di tengah masyarakat. Untuk mendukung proses belajar, kehadiran platform Khoirunnas memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin memperdalam tajwid dengan bimbingan guru terpercaya. Melalui pendampingan yang tepat, setiap bacaan dapat terdengar jelas, indah, dan benar sesuai tuntunan Rasulullah. Dengan kesungguhan belajar serta pemanfaatan sarana yang tersedia, kualitas bacaan Al-Qur’an akan terus meningkat dan mampu menghadirkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top