Ilmu tajwid merupakan kunci untuk membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai kaidah yang di turunkan. Salah satu hukum bacaan yang sering ditemui adalah Izhar Qomariyah. Hukum ini memiliki peran penting dalam menjaga keaslian bacaan Al-Qur’an sehingga setiap huruf terdengar jelas tanpa bercampur dengan huruf lain. Artikel ini membahas pengertian, cara mengenali, serta contoh penerapan Izhar Qomariyah dalam Al-Qur’an secara mendalam.
Pengertian Izhar Qomariyah
Secara bahasa, kata “izhar” memiliki arti jelas atau terang, sedangkan istilah “qomariyah” berasal dari kata “qomar” yang berarti bulan. Dengan demikian, Izhar Qomariyah diartikan sebagai hukum tajwid yang menegaskan kejelasan pengucapan huruf “lam” sukun ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu yang disebut huruf qomariyah. Hukum ini menjadi salah satu aturan penting dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an agar setiap lafaz terdengar fasih dan tidak mengalami perubahan makna.
Huruf-huruf yang termasuk dalam kategori qomariyah berjumlah 14, yaitu alif (ا), ba (ب), jim (ج), ha (ح), kha (خ), ‘ain (ع), ghain (غ), fa (ف), qaf (ق), kaf (ك), mim (م), waw (و), ha (هـ), dan ya (ي). Setiap kali huruf “lam” sukun pada kata sandang “al” bertemu dengan salah satu dari huruf tersebut, bacaan “lam” harus dilafalkan dengan jelas dan tidak boleh dileburkan.
Sebagai contoh penerapan, lafaz ٱلۡقَمَرُ (al-qamaru) menampilkan hukum ini secara nyata. Pada lafaz tersebut, huruf “lam” sukun terbaca dengan tegas dan jelas karena bertemu dengan huruf “qaf” yang termasuk ke dalam huruf qomariyah. Kejelasan bacaan ini menegaskan betapa pentingnya penguasaan tajwid untuk menjaga ketepatan dan keindahan membaca Al-Qur’an.
Contoh Izhar Qomariyah dalam Al-Qur’an
Penerapan hukum ini dapat ditemukan di banyak ayat Al-Qur’an. Beberapa contoh di antaranya:
- ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ (Al-Fatihah: 2)
Pada lafaz ٱلۡحَمۡدُ, huruf “lam” dalam kata “al” dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “ha” yang merupakan huruf qomariyah. - وَٱلۡقَمَرِ إِذَا تَلَٰهَا (Asy-Syams: 2)
Pada lafaz ٱلۡقَمَرِ, huruf “lam” terbaca jelas karena bertemu dengan huruf “qaf”. - وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡمُبِينِ (Yasin: 2)
Pada lafaz ٱلۡكِتَٰبِ, hukum tajwid ini muncul karena huruf “lam” bertemu dengan huruf “kaf”. - إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي جَنَّٰتٖ وَنَعِيمٖ (At-Tur: 17)
Pada lafaz ٱلۡمُتَّقِينَ, huruf “lam” tetap dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “mim”.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa hukum ini sangat sering muncul, sehingga penting bagi pembelajar Al-Qur’an untuk memahaminya secara detail agar bacaan menjadi fasih. Untuk penjelasan yang lebih mudah dipahami, video pembelajaran dapat dilihat melalui TikTok @khoirunnas.id.
Pentingnya Mempelajari Izhar Qomariyah
Mempelajari Izhar Qomariyah bukan hanya sebatas memahami teori, melainkan juga membutuhkan praktik bacaan yang konsisten. Setiap huruf dalam Al-Qur’an memiliki posisi penting. Hukum bacaan ini menjaga keaslian lafaz agar terdengar jelas. Dengan penguasaan tajwid, bacaan Al-Qur’an terdengar indah, sesuai kaidah, dan menghadirkan kekhusyukan lebih dalam.
Ketelitian dalam melafalkan huruf juga mencerminkan bentuk penghormatan yang tinggi terhadap Al-Qur’an sebagai kalamullah. Bacaan yang jelas menunjukkan kesungguhan dalam menjaga amanah besar berupa wahyu yang di turunkan kepada umat manusia. Oleh karena itu, setiap orang yang mempelajari tajwid memiliki tanggung jawab untuk melatih lisan agar huruf-huruf Al-Qur’an keluar sesuai makhraj dan sifatnya.
Dalam praktik sehari-hari, banyak pembaca Al-Qur’an yang masih mencampuradukkan bacaan antara Izhar dan Idgham, padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Idgham meleburkan bunyi huruf sehingga terdengar menyatu, sedangkan Izhar menuntut kejelasan bunyi “lam” sukun agar tidak hilang atau tersamarkan. Jika kesalahan terjadi dalam penerapan hukum ini, keindahan bacaan berkurang, bahkan makna ayat bisa mengalami perubahan.
Kesungguhan memahami hukum tajwid, termasuk Izhar Qomariyah, menjadi cara terbaik untuk menjaga tradisi membaca Al-Qur’an dengan benar. Dengan latihan yang teratur dan bimbingan yang tepat, setiap bacaan akan semakin sempurna, indah, serta mampu menghadirkan ketenangan hati.
Belajar Hukum Tajwid Bersama Khoirunnas
Untuk memperdalam ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan seperti Izhar Qomariyah, diperlukan bimbingan dari guru yang berpengalaman. Saat ini, belajar Al-Qur’an tidak lagi terbatas pada ruang kelas tatap muka. Platform Khoirunnas hadir sebagai solusi modern untuk mempelajari Al-Qur’an dengan metode fleksibel dan interaktif.
Khoirunnas menyediakan program belajar ngaji online dengan pengajar yang amanah dan memiliki sanad keilmuan yang jelas. Melalui platform ini, setiap pembelajar bisa mempelajari tajwid secara mendalam, termasuk hukum bacaan yang sering di temui seperti Izhar, Idgham, Iqlab, dan Ikhfa. Keunggulan lain dari Khoirunnas adalah metode belajarnya yang ramah, menyesuaikan kebutuhan, serta memberikan kesempatan untuk berlatih secara langsung dengan pengajar.
Dengan adanya platform seperti Khoirunnas, penguasaan tajwid, termasuk bacaan Izhar Qomariyah, menjadi lebih mudah di akses oleh siapa saja yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Hal ini tentu sangat membantu dalam menjaga tradisi membaca Al-Qur’an dengan benar dan penuh kekhusyukan.
Kesimpulan
Hukum tajwid menempati posisi yang sangat penting dalam menjaga keaslian bacaan Al-Qur’an. Setiap aturan tajwid hadir bukan sekadar untuk memperindah suara, tetapi juga untuk memastikan makna ayat tetap terjaga sebagaimana mestinya. Di antara berbagai hukum bacaan, Izhar Qomariyah memiliki kedudukan istimewa karena muncul sangat sering dalam mushaf. Pemahaman yang baik tentang pengertian, huruf-huruf yang termasuk di dalamnya, serta contoh penerapannya akan memberikan dasar yang kuat bagi setiap pembelajar dalam melafalkan Al-Qur’an dengan fasih dan penuh ketepatan.
Kesungguhan dalam mempelajari Izhar Qomariyah harus di wujudkan melalui latihan berulang dan pendampingan dari guru yang berkompeten. Proses ini semakin mudah di wujudkan dengan adanya platform Khoirunnas yang menyediakan bimbingan tajwid secara praktis dan terpercaya. Melalui sarana digital tersebut, pembelajaran tajwid dapat d iakses dengan lebih luas, sehingga pemahaman tentang hukum-hukum penting dalam Al-Qur’an, termasuk Izhar Qomariyah, terus terjaga di tengah masyarakat. Dengan begitu, tradisi membaca Al-Qur’an secara benar akan tetap hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.