Ilmu tajwid menjadi salah satu pondasi penting dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an. Tanpa tajwid, huruf-huruf Al-Qur’an bisa berubah makna dan keindahan bacaannya akan berkurang. Salah satu hukum bacaan tajwid yang sering muncul dalam Al-Qur’an adalah idgham mutamatsilain. Banyak yang masih belum memahami detail hukum ini, padahal dengan mempelajarinya, bacaan Al-Qur’an menjadi lebih indah dan sesuai aturan. Artikel ini menghadirkan ulasan lengkap tentang pengertian, hukum, serta 10 contoh idgham mutamatsilain yang dapat dijadikan panduan untuk pembelajar Al-Qur’an.
Pengertian dan Pentingnya Idgham Mutamatsilain
Secara bahasa, kata idgham berarti memasukkan, sedangkan mutamatsilain bermakna dua huruf yang sama. Dalam ilmu tajwid, idgham mutamatsilain terjadi ketika dua huruf yang sama bertemu secara berurutan, huruf pertama berharakat sukun, lalu bertemu dengan huruf kedua yang berharakat. Oleh karena itu, huruf pertama masuk ke dalam huruf kedua sehingga keduanya dibaca sebagai satu huruf dengan suara yang lebih kuat dan jelas.
Contoh sederhananya terlihat pada pertemuan dua huruf mim, nun, atau ta dalam satu rangkaian bacaan Al-Qur’an. Misalnya, pada lafaz yang menghadirkan huruf ganda, lidah sering kali terasa berat untuk melafalkannya. Akibatnya, tanpa pengetahuan tentang hukum ini, pembaca Al-Qur’an sangat mudah melakukan kesalahan. Dengan memahami idgham mutamatsilain, bacaan mengalir dengan lancar, terdengar fasih, dan sesuai dengan kaidah tajwid yang diwariskan para ulama qira’ah sejak dahulu.
Selain itu, keistimewaan hukum ini bukan hanya menyangkut aspek teknis bacaan, tetapi juga memperlihatkan betapa Al-Qur’an diturunkan dengan aturan yang sangat rinci untuk menjaga keindahan sekaligus maknanya. Bahkan, setiap detail tajwid menjadi bukti kesempurnaan wahyu Allah yang tidak pernah berubah sepanjang zaman. Dengan demikian, mempelajari idgham mutamatsilain tidak sekadar memperbaiki bacaan, tetapi juga menguatkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an.
Oleh sebab itu, memahami 10 contoh idgham mutamatsilain yang tersebar dalam Al-Qur’an benar-benar membantu memperkuat pemahaman tajwid, meningkatkan kualitas bacaan, dan menghadirkan pengalaman membaca yang penuh kekhusyukan. Pada akhirnya, keseriusan dalam mempelajari hukum ini akan menghadirkan bacaan yang lebih indah, sekaligus menjaga kesucian lafaz Al-Qur’an sebagaimana diturunkan.
10 Contoh Idgham Mutamatsilain dalam Al-Qur’an
Hukum idgham mutamatsilain muncul di banyak ayat Al-Qur’an dengan berbagai bentuk huruf. Setiap contoh memperlihatkan bagaimana huruf pertama yang sukun dileburkan ke huruf kedua yang berharakat sehingga menghasilkan bacaan yang indah dan lancar. Selain itu, contoh-contoh ini membuktikan bahwa tajwid tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik nyata yang dapat didengar dan dipelajari.
- QS. Al-Ma’idah Ayat 61
وَإِذَا جَاءُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَقَد دَّخَلُوا بِالْكُفْرِ وَهُمْ قَدْ خَرَجُوا بِهِ
Pada lafaz “وَقَد دَّخَلُوا“, terdapat huruf د sukun bertemu dengan د berharakat. Maka dibaca dengan melebur keduanya menjadi satu د yang lebih kuat. - QS. Al-Baqarah Ayat 60
فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۗ
Pada lafaz “اضْرِبْ بِّعَصَاكَ“, huruf بْ sukun bertemu dengan ب berharakat. Maka dibaca dengan idgham mutamatsilain, sehingga bunyi ب terdengar lebih jelas dan mantap. - QS. Al-An’am Ayat 50
قُلْ لَّآ اَقُوْلُ لَكُمْ عِنْدِيْ
Pada lafaz “قُلْ لَّآ“, terdapat لْ sukun bertemu dengan ل berharakat. Maka dibaca dengan melebur menjadi satu ل panjang dan jelas. - QS. Al-Hujurat Ayat 12
وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ
Pada lafadz يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ terdapat ba sukun bertemu ba berharkat. - QS. Al-Baqarah Ayat 88
بَلْ لَّعَنَهُمُ اللّٰهُ بِكُفْرِهِمْ
Pada lafadz بَلْ لَّعَنَهُمُ terdapat lam sukun bertemu lam berharkat. - QS. Al-Baqarah Ayat 16
فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ - QS. Al-A’raf Ayat 95
حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ - QS. Al-Hujurat Ayat 12
وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ - QS. Al-Anbiya’ Ayat 74
الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَۗ - QS. Al-Muddatstsir Ayat 53
كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ
Kesepuluh contoh tersebut membuktikan bahwa hukum idgham mutamatsilain cukup sering ditemukan dalam Al-Qur’an. Dengan latihan rutin, lidah akan terbiasa meleburkan huruf yang sama sehingga bacaan tidak terasa kaku. Bagi yang ingin melihat penjelasan singkat dan contoh bacaan secara langsung, bisa menonton video pembelajaran di akun TikTok @khoirunnas.id yang menyajikan materi tajwid dengan cara mudah di pahami dan praktis.
Belajar Idgham Mutamatsilain Bersama Khoirunnas
Menguasai tajwid, termasuk idgham mutamatsilain, membutuhkan bimbingan guru yang berkompeten. Bacaan Al-Qur’an tidak cukup hanya di pelajari secara teori, tetapi juga harus di praktikkan dengan pendampingan yang tepat. Di era digital saat ini, hadirnya platform seperti Khoirunnas sangat membantu siapa pun yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur’an.
Khoirunnas menyediakan layanan belajar ngaji online yang dipandu oleh ustadz dan ustadzah bersanad. Metode pengajarannya interaktif, sehingga pelajar bisa langsung memperbaiki kesalahan bacaan. Bagi yang ingin fokus pada tajwid, tersedia kelas khusus yang mengupas hukum-hukum tajwid, termasuk 10 contoh idgham mutamatsilain yang telah di sebutkan. Dengan cara ini, proses belajar menjadi lebih cepat, terarah, dan menyenangkan.
Selain itu, Khoirunnas juga memberi kesempatan untuk konsultasi gratis dengan pengajar. Hal ini sangat bermanfaat agar pelajar dapat menanyakan langsung kesulitan yang di hadapi saat membaca Al-Qur’an. Kehadiran platform ini menunjukkan bahwa belajar Al-Qur’an tidak lagi terbatas ruang dan waktu, melainkan bisa di akses dengan mudah oleh siapa saja yang memiliki niat untuk memperbaiki bacaan.


