Contoh Mad Shilah Tawilah dalam Al-Qur’an Beserta Cara Bacanya

Contoh Mad Shilah Tawilah

Ilmu tajwid menjadi kunci penting dalam membaca Al-Qur’an secara benar, karena setiap huruf dan hukum bacaan memiliki aturan yang harus ditaati. Setiap hukum bacaan berfungsi menjaga keindahan, melindungi keaslian lafaz, sekaligus memastikan makna ayat tetap terjaga. Salah satu hukum tajwid yang sering di temui adalah Mad Shilah Tawilah, yaitu bacaan panjang yang memperindah irama sekaligus mempertegas makna dalam ayat. Memahami pengertian, hukum, serta Contoh Mad Shilah Tawilah akan membuat bacaan semakin fasih dan tartil. Dengan penguasaan tajwid, setiap ayat Al-Qur’an yang dilantunkan terdengar lebih indah, penuh makna, dan menghadirkan ketenangan jiwa.

Pengertian Mad Shilah Tawilah

Mad Shilah Tawilah merupakan salah satu hukum bacaan panjang dalam ilmu tajwid yang muncul ketika huruf ha’ dhamir (هـ) berada di antara dua huruf hidup, kemudian setelahnya langsung bertemu dengan huruf hamzah (ء). Pada kondisi tersebut, bacaan wajib dipanjangkan hingga lima harakat agar sesuai dengan kaidah tajwid. Perbedaan utama dengan Mad Shilah Qashirah terletak pada keberadaan hamzah setelah ha’ dhamir, sehingga keduanya tidak bisa di samakan.

Penerapan hukum bacaan ini tidak hanya sebatas teknis aturan membaca, melainkan juga mencerminkan bentuk penghormatan terhadap setiap lafaz dalam Al-Qur’an. Tanpa memperhatikan panjang bacaan, makna ayat bisa menjadi rancu dan keindahan tilawah berkurang. Oleh karena itu, menguasai Contoh Mad Shilah Tawilah tidak cukup hanya dengan memahami teori, tetapi harus di praktikkan secara konsisten melalui latihan membaca.

Selain itu, pemahaman mendalam terhadap Mad Shilah Tawilah akan melatih kepekaan telinga dalam membedakan panjang pendek bacaan. Semakin sering hukum ini di terapkan pada ayat-ayat yang mengandungnya, semakin mudah lidah menyesuaikan tempo dan suara agar terdengar merdu serta sesuai dengan standar tajwid. Hal ini membuktikan bahwa mempelajari tajwid bukan sekadar keterampilan membaca, melainkan juga ibadah yang menghadirkan kekhusyukan dan kedekatan dengan Al-Qur’an.

Contoh Mad Shilah Tawilah dalam Al-Qur’an

Hukum bacaan ini banyak di jumpai dalam Al-Qur’an. Beberapa ayat berikut menjadi Contoh Mad Shilah Tawilah yang sering dijadikan rujukan dalam pembelajaran tajwid:

  1. QS. Al-Furqan ayat 69:
    يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
    Pada lafaz لَهُ الْعَذَابُ, terlihat jelas adanya ha’ dhamir yang diapit huruf hidup dan bertemu hamzah, sehingga bacaan diperpanjang lima harakat.
  2. QS. Al-Fajr ayat 25:
    فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَا بَهٗۤ اَحَدٌ 
    Pada lafaz بَهٗۤ اَحَدٌ, ha dhamir dhammah bertemu hamzah maka hukum bacaan yang digunakan adalah Mad Shilah Tawilah.
  3. Q.S Al-Balad ayat 7:
    اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗۤ اَحَدٌ 
    Pada lafaz هٗۤ, hukum bacaan yang digunakan adalah Mad Shilah Tawilah.

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa Mad Shilah Tawilah tidak hanya muncul dalam satu surah, melainkan tersebar di banyak ayat. Setiap pembaca Al-Qur’an yang memperhatikan tajwid akan menemukan pola bacaan yang serupa pada berbagai surah. Maka, penting sekali melatih lidah untuk membedakan mana bacaan yang cukup dua harakat dan mana yang harus di perpanjang hingga lima harakat.

Cara Membaca Mad Shilah Tawilah

Membaca Mad Shilah Tawilah membutuhkan perhatian khusus pada panjang pendek bacaan. Berikut beberapa langkah praktis untuk membacanya dengan benar:

  1. Perhatikan posisi ha’ dhamir
    Ha’ dhamir biasanya terletak setelah kata kerja atau kata benda, dan selalu berfungsi sebagai kata ganti orang ketiga tunggal. Jika bertemu huruf hidup di depan dan setelahnya ada hamzah, maka otomatis berlaku hukum ini.
  2. Pan jangkan bacaan hingga lima harakat
    Bacaan harus ditahan sepanjang lima harakat. Durasi ini lebih panjang dibanding Mad Shilah Qashirah yang hanya dua harakat.
  3. Latih dengan contoh ayat
    Bacaan tajwid tidak cukup di pahami secara teori, melainkan perlu di ulang dengan membaca ayat-ayat yang mengandung hukum tersebut. Dengan begitu, lidah terbiasa mengikuti irama panjang-pendek bacaan.
  4. Gunakan bimbingan guru atau platform belajar
    Kesalahan umum yang sering muncul adalah sulit membedakan panjang dua harakat dan lima harakat. Agar bacaan lebih tepat, latihan bersama guru atau melalui platform pendidikan Al-Qur’an akan sangat membantu.

Pentingnya Belajar Tajwid Bersama Khoirunnas

Banyak orang ingin memahami ilmu tajwid, tetapi sering terhambat karena keterbatasan waktu dan akses guru. Kehadiran platform pembelajaran Al-Qur’an modern seperti Khoirunnas menjadi solusi yang efektif. Platform ini menyediakan kelas online yang interaktif dengan pengajar berpengalaman. Melalui Khoirunnas, setiap orang dapat mempelajari tajwid, termasuk penguasaan Contoh Mad Shilah Tawilah, secara fleksibel dan praktis.

Metode belajar yang di gunakan pun tidak membosankan. Setiap peserta akan mendapatkan penjelasan detail tentang teori, sekaligus praktik membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan. Kelebihan lain dari Khoirunnas adalah adanya bimbingan personal yang memungkinkan pembelajar mendapat koreksi langsung ketika melakukan kesalahan. Dengan pendekatan ini, penguasaan hukum bacaan seperti Mad Shilah Tawilah bisa di capai lebih cepat.

Mempelajari tajwid bukan hanya kewajiban, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap kalamullah. Ketika bacaan Al-Qur’an di bacakan dengan tartil sesuai hukum, hati menjadi lebih tenang dan nilai ibadah semakin tinggi. Khoirunnas hadir untuk memastikan proses belajar ini berlangsung dengan cara yang ramah, menyenangkan, sekaligus efektif.

Kesimpulan

Mad Shilah Tawilah termasuk salah satu hukum tajwid yang wajib di pahami oleh setiap pembaca Al-Qur’an. Dengan mengetahui pengertian, hukum, serta Contoh Mad Shilah Tawilah, bacaan akan terdengar lebih indah, teratur, dan penuh makna. Cara membacanya juga tidak sulit, asalkan dilatih secara konsisten, disertai perhatian penuh terhadap panjang pendek bacaan, dan didampingi oleh guru yang berkompeten. Kehadiran platform Khoirunnas semakin memudahkan proses pembelajaran, karena setiap orang dapat mendalami tajwid secara fleksibel, interaktif, dan menyenangkan.

Penguasaan Mad Shilah Tawilah memberi dampak besar terhadap kualitas bacaan Al-Qur’an. Setiap ayat yang dilantunkan akan terdengar lebih khusyuk, penuh keindahan, serta sesuai dengan tuntunan tajwid yang diwariskan para ulama. Membaca Al-Qur’an dengan benar menjadi bentuk pengamalan iman yang menghadirkan ketenangan jiwa, menambah kekhusyukan ibadah, sekaligus mendatangkan pahala besar di sisi Allah SWT. Dengan demikian, belajar tajwid bukan sekadar kewajiban, tetapi juga jalan untuk menjaga kemurnian kalamullah sepanjang masa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top