Lam Jalalah Tarqiq Pengertian, Aturan, dan Contohnya Lengkap

Lam Jalalah Tarqiq

Membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar menjadi kunci untuk menjaga kesucian makna firman Allah. Salah satu hukum tajwid yang sering di temui dalam bacaan adalah lam jalalah tarqiq. Hukum ini memiliki aturan khusus yang harus di pahami agar lantunan Al-Qur’an terdengar indah sekaligus sesuai dengan kaidah. Banyak pembelajar Al-Qur’an yang masih bingung membedakan bacaan tafkhim dan tarqiq, padahal keduanya sangat berpengaruh pada pengucapan kata “Allah”. Dengan memahami hukum tajwid ini, pembacaan Al-Qur’an tidak hanya benar dari sisi lafaz, tetapi juga menambah kekhusyukan saat tilawah.

Pengertian Lam Jalalah Tarqiq

Dalam ilmu tajwid, lam jalalah adalah huruf lam yang terdapat pada lafaz jalalah, yaitu lafaz Allah. Huruf ini memiliki dua keadaan bacaan, yakni tafkhim (dibaca tebal) dan tarqiq (dibaca tipis). Lam jalalah tarqiq terjadi ketika huruf lam dalam lafaz Allah di baca dengan tipis dan lembut. Aturan ini berlaku apabila huruf yang mendahului lafaz Allah berharakat kasrah, sehingga lam tidak boleh di tebalkan.

Contoh paling mudah terlihat pada lafaz بِسْمِ اللَّهِ (Bismillāh). Pada lafaz tersebut, huruf ba berharakat kasrah berada sebelum lafaz Allah. Karena alasan itu, lam harus di baca tipis sehingga bacaan terdengar ringan, lembut, dan penuh ketenangan. Suara yang muncul tidak digemukkan, melainkan dilafazkan dengan cara halus untuk menjaga keindahan serta ketepatan hukum bacaan.

Keberadaan lam jalalah tarqiq menggambarkan betapa detail dan telitinya aturan tajwid dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an. Perbedaan sekecil apapun pada harakat sebelum lafaz Allah menghasilkan perbedaan hukum bacaan yang wajib di perhatikan. Membaca dengan tarqiq bukan sekadar penerapan aturan teknis, melainkan bentuk adab mulia dalam menjaga kalam Allah agar tidak berubah makna dan tetap merdu ketika dilantunkan.

Pemahaman tentang hukum ini sangat penting untuk pembelajar Al-Qur’an dari berbagai usia, termasuk kalangan lansia yang baru belajar membaca. Platform pembelajaran seperti Khoirunnas telah menyediakan program mengaji dari nol hingga mahir tajwid. Kehadiran program ini membantu masyarakat mempelajari hukum-hukum seperti lam jalalah tarqiq secara sistematis dan mudah di pahami.

Cara Membaca Lam Jalalah Tarqiq

Membaca lam jalalah tarqiq membutuhkan perhatian khusus agar bacaan tidak berubah menjadi tafkhim. Kaidahnya jelas: bila sebelum lafaz Allah terdapat kasrah, lam harus di baca tipis.

Perhatikan langkah-langkah berikut dalam membacanya:

  1. Perhatikan huruf sebelumnya. Bila berharakat kasrah, maka lam dibaca tipis.
  2. Gunakan suara ringan. Bacaan tidak ditekan atau digemukkan, cukup diucapkan secara lembut.
  3. Fokus pada keseimbangan suara. Jangan sampai lam terdengar tebal seperti tafkhim karena hal itu bisa mengubah hukum bacaan.
  4. Latihan berulang. Semakin sering melatih bacaan, semakin mudah membedakan tarqiq dari tafkhim.

Misalnya, saat membaca lafaz إِلَى اللَّهِ (ilallāh), huruf lam pada lafaz Allah harus dibaca tipis karena huruf sebelumnya berharakat kasrah. Hal ini menegaskan bahwa detail kecil dalam tajwid sangat berpengaruh terhadap kualitas bacaan.

Platform Khoirunnas mendorong para pembelajar untuk berlatih dengan pendampingan guru yang berpengalaman. Dengan bimbingan tersebut, kesalahan seperti menebalkan lam pada posisi tarqiq dapat di minimalisir. Melalui kelas online maupun privat, pembelajaran hukum tajwid menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

Contoh Lam Jalalah Tarqiq dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an banyak memuat contoh bacaan lam jalalah tarqiq. Beberapa di antaranya cukup sering dilantunkan dalam shalat maupun bacaan harian. Berikut beberapa contohnya:

  1. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
    (Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm)
    Pada lafaz اللَّهِ, lam di baca tipis karena sebelumnya terdapat kasrah pada huruf mim.
  2. قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ (QS. Ali Imran: 26)
    (Qulillāhumma mālikal-mulk)
    Lafaz Allah pada ayat ini juga menggunakan bacaan tarqiq karena huruf sebelumnya berharakat kasrah.
  3. بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا (QS. Ali Imran Ayat: 103)
    (Bi hablillāh jamī’an)
    Lam Jalalah di dahului oleh huruf Lam yang berharakat kasrah.

Contoh-contoh ini memperlihatkan bahwa lam jalalah tarqiq sering di jumpai pada ayat-ayat yang dilafazkan berulang kali. Dengan memahami aturannya, bacaan menjadi lebih halus dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Melihat penjelasan langsung melalui video di TikTok @khoirunnas.id akan sangat membantu dalam memahami tajwid. Konten yang disajikan tidak hanya berisi teori tentang lam jalalah tarqiq, tetapi juga contoh bacaan yang bisa ditirukan secara praktis. Sajian video tersebut menjadi sarana pembelajaran yang ringan, mudah di ikuti, sekaligus menambah semangat dalam memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Menyimak tayangan singkat ini menjadi investasi spiritual yang berharga, karena membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar bukan hanya kewajiban, melainkan juga amal ibadah yang mendatangkan pahala.

Kesimpulan

Lam jalalah memiliki dua hukum utama, yaitu tafkhim dan tarqiq. Fokus utama pembahasan ini adalah lam jalalah tarqiq, yakni bacaan tipis pada lafaz Allah yang muncul ketika huruf sebelumnya berharakat kasrah. Kaidah ini sederhana namun penting, sebab penerapannya sangat sering di jumpai dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan melafazkan hukum tajwid ini sesuai aturan, lantunan Al-Qur’an terdengar lebih lembut, penuh keindahan, dan sejalan dengan tuntunan tajwid yang telah di ajarkan para ulama.

Pemahaman yang mendalam tentang hukum bacaan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis, tetapi juga merupakan wujud adab dalam menjaga kesucian firman Allah. Setiap huruf yang dilafazkan dengan benar menjadi bentuk penghormatan terhadap Al-Qur’an. Kesungguhan dalam mempelajari tajwid, termasuk lam jalalah tarqiq, akan menghadirkan ketenangan hati, memperkuat rasa khusyuk, serta mendatangkan keberkahan dalam setiap tilawah.

Untuk memperdalam pemahaman sekaligus memperbaiki kualitas bacaan, hadirnya platform Khoirunnas memberikan solusi yang efektif. Melalui bimbingan guru yang berkompeten, setiap pembelajar dapat mempraktikkan hukum tajwid secara langsung, mengulang bacaan dengan benar, dan menghindari kesalahan yang sering terjadi. Program belajar yang di sediakan juga memungkinkan siapa pun untuk memulai dari tingkat dasar hingga mahir tajwid dengan metode yang sistematis dan menyenangkan. Dengan dukungan tersebut, perjalanan mempelajari Al-Qur’an akan terasa lebih ringan, penuh motivasi, serta menghadirkan pahala yang terus mengalir.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top