Dalam ilmu tajwid, kita perlu memahami perbedaan antara hukum-hukum bacaan agar bacaan Al-Qur’an kita terdengar lebih tepat, indah, dan sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ. Salah satu hal yang sering membuat bingung bagi para pembelajar, baik pemula maupun yang sudah rutin mengaji, adalah perbedaan idgham mutaqoribain & mutajanisain. Keduanya terdengar mirip, sama-sama merupakan bentuk idgham, tetapi ternyata memiliki perbedaan signifikan yang penting untuk dipahami.
Nah, dalam artikel ini, kita akan bahas tuntas perbedaan idgham mutaqoribain & mutajanisain, mulai dari definisinya, huruf-huruf yang terlibat, contohnya dalam Al-Qur’an, hingga tips jitu membedakannya saat membaca. Pokoknya, setelah baca artikel ini kamu nggak akan bingung lagi!
Apa Itu Idgham dalam Ilmu Tajwid?
Sebelum masuk ke inti perbedaan idgham mutaqoribain & mutajanisain, kita perlu memahami dulu konsep dasar “idgham” itu sendiri. Idgham secara bahasa berarti “memasukkan” atau “meleburkan”. Dalam konteks ilmu tajwid, idgham adalah proses memasukkan atau meleburkan satu huruf ke huruf lain yang datang setelahnya. Huruf pertama seperti hilang atau menyatu dengan huruf kedua, sehingga ketika dibaca terdengar lebih halus, mengalir, dan tidak terputus.
Contoh sederhana bisa dilihat dalam lafaz:
مِنْ رَبِّهِمْ
Yang seharusnya terdiri dari dua huruf nun sukun dan ra, namun dibaca menjadi:
مِرَّبِّهِمْ
Huruf nun tidak lagi terdengar jelas karena telah “dileburkan” ke dalam huruf ra.
Kesamaan atau kedekatan antara huruf-huruf yang dilebur membentuk beberapa jenis idgham. Dua jenis yang sering membingungkan banyak orang adalah idgham mutaqoribain dan idgham mutajanisain. Keduanya memang melibatkan proses peleburan huruf, tetapi alasan terjadinya serta huruf-huruf yang terlibat sangat berbeda.
Definisi Idgham Mutaqoribain
Kata mutaqoribain berasal dari kata taqorub yang berarti “berdekatan”. Jadi, idgham mutaqoribain terjadi karena dua huruf yang dileburkan memiliki tempat keluar huruf (makhraj) yang berdekatan atau cara pengucapan yang hampir sama.
Huruf-Huruf yang Termasuk Idgham Mutaqoribain
Idgham mutaqoribain biasanya terjadi ketika ada huruf qaf (ق) atau kaf (ك) bertemu dengan kaf (ك) atau qaf (ق), atau ketika ba (ب) bertemu dengan mim (م). Tapi yang paling terkenal dan sering terjadi adalah:
- Huruf ta (ت) bertemu dengan dal (د)
- Huruf lam (ل) bertemu dengan ra (ر)
Contoh:
إِذْ دَهَبَ → Dibaca menjadi إِدْدَهَبَ
Huruf dzal (ذ) dan dal (د) memiliki makhraj yang sangat dekat, sehingga dileburkan.
Definisi Idgham Mutajanisain
Kata mutajanisain berasal dari kata jins yang artinya “jenis” atau “sejenis”. Jadi, idgham mutajanisain terjadi karena dua huruf yang dileburkan berasal dari jenis yang sama, dalam hal ini makhraj-nya sama tapi cara pengucapannya berbeda.
Huruf-Huruf yang Termasuk Idgham Mutajanisain
Idgham mutajanisain terjadi pada pasangan huruf-huruf yang satu makhraj namun memiliki sifat yang berbeda. Misalnya:
- Ta (ت) bertemu dal (د) atau tho (ط)
- Ba (ب) bertemu mim (م)
- Dal (د) bertemu ta (ت)
- Jim (ج) bertemu syin (ش) (walaupun ini jarang)
Contoh:
ادْخُلُوا → Dibaca menjadi ادْخُلُّوا
Nah, sampai di sini, kamu mungkin mulai bisa menangkap perbedaan idgham mutaqoribain & mutajanisain. Tapi untuk lebih jelas, mari kita bandingkan secara detail!
Perbedaan Idgham Mutaqoribain & Mutajanisain: Simpel Tapi Penting!
Aspek | Idgham Mutaqoribain | Idgham Mutajanisain |
---|---|---|
Makna | Dua huruf yang tempatnya berdekatan | Dua huruf yang satu makhraj |
Kesamaan huruf | Mirip sifat tapi makhraj beda tipis | Sama makhraj, sifatnya beda |
Contoh huruf | ق-ك, ل-ر, ب-م | د-ت, ذ-ظ, ت-ط |
Contoh bacaan | قَدْ كَانَ → قَكَّانَ | قَدْ تَّبَيَّنَ → قَتَّبَيَّنَ |
Jenis Kemiripan | Kemiripan suara karena lokasi | Kemiripan suara karena tempat identik |
@khoirunnas.id Siapa Yang Masih Bingung Perbedaan Antara Idghom Mutaqoribain dan Idghom Mutajanisain? Yuk Simak Sampai Selesai.. #parentingislami #muslim #belajartajwid #khoirunnas #ngajiquran #ngajionline #lesngaji #privatngaji #bimbelngaji #belajariqro #cintaquran #privatngaji #iqro #tajwid #tempatngaji #gurungaji #fyp
♬ original sound – Khoirunnas – Khoirunnas
Mengapa Perbedaan Ini Penting untuk Diketahui?
Banyak orang menilai tajwid terlalu rumit dan merasa sah‑sah saja jika “sedikit” mengabaikannya, padahal sikap itu justru merugikan diri sendiri. Tajwid bukan tumpukan teori kaku; ia berdiri sebagai bentuk nyata penghormatan kita kepada kalam Allah, penanda bahwa kita serius menjaga kemurnian setiap huruf, harakat, dan makna. Ketika kamu memahami perbedaan idgham mutaqoribain dan idgham mutajanisain, kamu tidak hanya melafalkan Al‑Qur’an dengan benar, tetapi juga mempertahankan keindahan serta kedalaman makna ayat‑ayat suci yang Allah turunkan.
Kesalahan dalam idgham berpotensi menggeser arti. Contohnya, jika kamu melebur huruf ذ (dzal) hingga terdengar seperti ز (zai), makna ayat bisa kabur atau bahkan bergeser. Begitu pula ketika huruf د (dal) tidak melebur dengan mulus ke ت (ta); bacaan terasa kaku, ritme tilawah terputus, dan kandungan maknanya tidak tersampaikan dengan sempurna. Setiap detail tajwid, termasuk cara melebur huruf yang saling berdekatan (mutaqoribain) atau sejenis (mutajanisain), berfungsi sebagai pagar agar kesucian pesan Al‑Qur’an tetap terjaga.
Dengan memahami perbedaan keduanya, kamu:
- Menjaga akurasi makna. Setiap huruf memiliki tugas maknawi; keliru melebur huruf berarti membuka peluang salah tafsir.
- Menambah keindahan bacaan. Peleburan yang tepat membuat suara mengalir lembut, enak didengar, dan menyentuh hati pendengar.
- Mewujudkan adab kepada Al‑Qur’an. Menunaikan tajwid berarti memuliakan wahyu, sebagaimana Rasulullah ﷺ teladankan.
- Meningkatkan kepercayaan diri saat tilawah. Kamu tahu posisi makhraj, sifat huruf, dan alasannya, sehingga bacaan terasa mantap dan berwibawa.
Maka, belajar dan memahami seluk‑beluk idgham mutaqoribain serta mutajanisain bukan sekadar memenuhi syarat teknis, tetapi juga menunjukkan kecintaan dan tanggung jawab kita terhadap Al‑Qur’an. Jadikan tajwid sahabat setiap hurufmu, dan rasakan bagaimana bacaanmu bukan hanya terdengar indah, tetapi juga meneguhkan iman.
Belajar Tajwid Lebih Gampang Bareng Khoirunnas
Kalau kamu ingin belajar tajwid secara mendalam, khususnya memahami perbedaan idgham mutaqoribain & mutajanisain, kamu bisa banget bergabung dengan program Khoirunnas. Di sana, guru bersanad yang sabar dan berpengalaman akan membimbingmu secara langsung. Belajarnya pun bisa online, cocok buat kamu yang punya jadwal padat.
📌 Keunggulan program Khoirunnas:
- Metode talaqqi langsung
- Fokus pada pembenahan tajwid dasar dan lanjutan
- Bisa privat, 1-on-1
- Jadwal fleksibel
- Biaya terjangkau
Program ini sudah membantu banyak orang dewasa yang tadinya minder belajar tajwid jadi percaya diri dan fasih. Jadi, nggak ada alasan lagi buat bingung soal perbedaan idgham mutaqoribain & mutajanisain. Langsung aja daftar di program Khoirunnas!
Contoh Ayat dalam Al-Qur’an: Latihan Yuk!
Agar kamu semakin paham, yuk coba latihan membedakan dua jenis idgham ini lewat contoh-contoh ayat:
Contoh Idgham Mutaqoribain:
- قَدْ كَانَ لَكُمْ → قَكَّانَ لَكُمْ
- يَلْهَثْ لَهَا → يَلْهَلَّهَا
- ارْكَبْ مَعَنَا → ارْكَمَّعَنَا
Contoh Idgham Mutajanisain:
- إِذْ ظَلَمُوا → إِظْظَلَمُوا
- قَدْ تَّبَيَّنَ → قَتَّبَيَّنَ
- يَدْخُلُونَ → يَتْخُلُونَ (dari dal ke ta)
Dengan latihan seperti ini, kamu akan semakin terbiasa dan tahu betul perbedaan idgham mutaqoribain & mutajanisain secara praktis.
Penutup: Kuasai Tajwid, Jaga Kemurnian Al-Qur’an
Menguasai ilmu tajwid berarti kamu menunaikan ibadah yang menjaga kemurnian kalam Allah. Saat memahami perbedaan idgham mutaqoribain dan idgham mutajanisain, kamu memastikan setiap huruf terdengar fasih, mengalir, dan tetap sarat makna sebagaimana dicontohkan Rasulullah ﷺ.
Kalau masih kesulitan, jangan ragu mencari bimbingan. Khoirunnas menghadirkan guru bersanad yang sabar, telaten, dan profesional, sehingga kamu bisa belajar tajwid secara terarah dari nol sampai lancar. Bertanya, berdiskusi, dan berlatih bersama mentor berpengalaman akan mempercepat pemahamanmu sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri saat tilawah.
Ingat, proses belajar membutuhkan langkah kecil yang konsisten. Fokuslah memperbaiki bacaan sedikit demi sedikit, istiqamahlah, dan nikmati setiap kemajuan. Dengan bekal tajwid yang kuat, terutama tentang idgham mutaqoribain dan mutajanisain kamu siap membaca Al‑Qur’an lebih khusyuk, memuliakan firman‑Nya, dan meneguhkan iman di setiap lantunan ayat.